Press ESC to close

Ringkasan Penelitian: Bagaimana Menulis Ringkasan Artikel Ilmiah dan Naskah Penelitian

Di tengah gempuran artikel ilmiah yang semakin banyak dipublikasikan di dunia, membuatmu perlu tahu cara menulis ringkasan penelitian yang efektif sehingga karyamu lebih menonjol dibandingkan yang lain. Kemampuan ini penting dimiliki sepanjang karirmu sebagai peneliti.

Apa itu ringkasan penelitian dan mengapa hal ini penting?

Rangkuman penelitian adalah tulisan yang ringkas namun komprehensif tentang artikel risetmu. Di dalamnya kamu perlu menyampaikan dan merekapitulasi tujuan penelitian, metode, hasil, kesimpulan, serta hal penting dan relevan lainnya terkait penelitian yang dilakukan.

Rangkuman penelitian sangat berguna karena memberi tahu pembaca poin-poin utama penelitian untuk memandu pengambilan keputusan pemberian pendanaan dan pembuatan kebijakan. Selain itu, hal ini penting untuk mempromosikan risetmu kepada audiens yang lebih luas apalagi bisa dipublikasikan pada blog atau media popular lainnya.

Ringkasan penelitian yang ditulis dengan baik dan mudah dibaca juga bisa memberikan impresi yang positif tentang pemahaman penulis terhadap riset yang dilakukannya. Layaknya kepercayaan yang menggungkapkan bahwa bila kamu tidak dapat menjelaskan sesuatu dengan mudah, artinya kamu tidak cukup paham tentang hal itu.

Struktur dan kualitas rangkuman yang baik

Ringkasan penelitian harus koheren, meyakinkan, dan masuk akal layaknya tulisan yang berdiri sendiri. Ringkasan biasanya ditulis sepanjang 5-10 persen artikel originalnya. Meskipun demikian, panjang ringkasan tergantung pada panjang dan kompleksitas artikel riset serta tujuan dibuatnya ringkasan. Rangkuman penelitian dapat juga terdiri dari beberapa paragraf atau halaman dan berupa paragraf tunggal.

Bahkan kini semakin banyak rangkuman penelitian yang dituliskan hanya dalam satu kalimat, terutama untuk mempromosikan penelitian di sosial media. Rangkuman satu kalimat harus menarik dengan memasukkan poin-poin kunci penelitian ke dalam jumlah karakter/kata yang direkomendasikan (misalnya, 280 karakter untuk Twitter). Sementara itu, pada rangkuman satu paragraf, setiap poin pendukung harus disampaikan pada kalimat yang terpisahkan (lihat Gambar 1).

Berbeda halnya dengan ringkasan multi paragraf, setiap poin dideskripsikan pada paragraf terpisah dan biasanya memiliki struktur sebagai berikut (judul bisa beragam):

  • Kata pengantar: bagian ini merupakan ikhtisar dari artikel ilmiahmu dan diakhiri dengan ide utama serta hipotesis.
  • Tubuh paragraf: jumlah paragraf di dalam rangkuman penelitian tergantung pada panjang artikel aslinya. Setiap paragraf fokus pada ide utama yang terpisah dan aspek paling penting dalam riset.
  • Paragraf kesimpulan: bagian ini menyimpulkan ide utama dan signifikansi penelitian.

Cara merangkum artikel riset

Pendekatan yang bisa digunakan untuk menulis artikel ilmiah yang utuh cukup berbeda dengan membuat versi artikel yang ringkas dan mudah dicerna. Rangkuman harus ditulis secara obyektif, detail, akurat namun singkat agar pembaca dapat dengan cepat menyerap maksud tulisannya.

3.1 Lakukan beberapa hal mendasar ini

  • Baca artikel secara sekilas untuk mendapatkan gambaran kasar setiap bagian penting dari penelitian.
  • Baca kembali dengan lebih mendalam dan beri anotasi pada artikel dengan menandai atau menggarisbawahi poin-poin penting, frasa penting, judul utama, dan subjudul.
  • Catatlah poin-poin utama dan penjelasannya (catatan ini harus menggunakan bahasamu sendiri; hindari menggunakan kalimat yang sama persis dari artikel, bahkan saat membuat catatan mentah).
  • Susun catatanmu menjadi kerangka tulisan yang mencakup poin-poin utama tetapi tidak termasuk contoh atau detail seperti angka dan statistik.
  • Susun draf kerangka tulisan dengan mengumpulkan bukti-bukti kunci dan catatan dari setiap paragraf atau bagian.

3.2 Satukan tulisan

Mulailah dengan paragraf pengantar yang memperkenalkan gagasan utama. Kumpulkan ide/konsep/temuan serupa dalam paragraf terpisah. Gunakan kata dan frasa transisi untuk kelancaran alur dan menghubungkan ide-ide serupa. Buatlah hubungan yang logis ketika menuliskan informasi yang mengandung sebab dan akibat, perbandingan dan kontras, serta ide yang berurutan. Jangan lupa menggunakan kata-kata kamu sendiri. Jika tidak sengaja menggunakan teks dari artikel asli, kembalilah mengacu ke catatan yang kamu buat sebelumnya dan kembangkan tulisan berdasarkan catatan tersebut.

Rangkumanmu mungkin menggunakan kalimat dengan intonasi dan struktur sebagai berikut:

“Dalam penelitian ini, kami mengungkapkan (berpendapat/mendemonstrasikan) bahwa ____ (gagasan utama).”

“Survei tentang ____ menunjukkan ____.”

“_________________ (topik) mempunyai implikasi besar terhadap ____.”

Pada akhirnya, kesimpulan artikel harus muncul dalam satu kalimat, misalnya, “Hasil riset kami menekankan bahwa…” atau “Studi ini mengungkap…”

Setelah disusun, Jangan lupa periksa ringkasan tersebut mengacu pada artikel aslinya untuk memastikan tidak ada informasi penting yang terlewatkan.

Hal yang perlu dilakukan dan dihidari saat menulis rangkuman

4.1 Lakukan

  • Sesuaikan batasan jumlah kata yang ditetapkan.
  • Pastikan kamu tidak menyimpang dari gambaran keseluruhan artikel.
  • Gunakan kalimat atau kata-kata yang obyektif dan impersonal.
  • Tulislah dengan ringkas. Hindari menggunakan frasa tambahan yang tidak dibutuhkan seperti “dengan kata lain”.
  • Revisi draf akhirmu secara menyeluruh dan koreksi dengan cermat.

4.2 Hindari

  • Menggunakan kalimat yang sama dari artikel riset. Sebaliknya, gunakan kata-katamu sendiri dan parafrasekan dengan hati-hati.
  • Menggunakan terlalu banyak jargon teknis.
  • Menambahkan sesuatu yang baru. Temuan yang tidak muncul dalam artikel ilmiah tidak boleh dimasukkan ke dalam ringkasan.
  • Takut menggunakan perspektif orang pertama dan/atau kalimat aktif.

Berlatih hingga menghasilkan tulisan yang sempurna

Menguasai keterampilan merangkum artikel juga memiliki manfaat lain. Tidak hanya untuk meringkas artikel riset sendiri, kamu juga bisa menggunakannya untuk menulis rangkuman penelitian orang lain untuk dikritisi. Selain itu, ada baiknya berlatih membuat ringkasan dari artikel ilmiah sebelumnya yang memiliki topik penelitian serupa pada tahap penulisan tinjauan pustaka dan saat merencakan penelitian. Dengan demikian, kamu dapat mengasah kemampuanmu dan dengan mudah membuat ringkasan artikel penelitianmu sendiri!

Apakah kamu membutuhkan panduan dari ahli statistik tentang cara mendefinisikan variabel penelitianmu dan melakukan analisis? Silahkan cek Layanan Pengkajian dan Analisis Statistik!